Serang – Nilai transaksi pada penyelenggaraan Banten Automotive Exhibition (BAE) 2019 yang diselenggarakan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Banten selama 10 hari di Mall of Serang (MoS) berhasil menembus Rp 109 miliar. Capaian tersebut melebihi transaksi yang sebelumnya ditarget Rp 50 miliar.

Dari nilai transaksi tersebut, tercatat penerimaan daerah sebesar Rp 15,6 miliar yang bersumber dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).

“Dari total penjualan itu, Alhamdulillah sudah masuk pajaknya sekitar Rp 15,6 miliar. Insya Allah tahun ke tahun terus dilaksanakan kegiatan seperti ini. Ini sinergitas yang luar biasa,” kata Kepala Bapenda Banten Opar Sohari, saat memberikan sambutan dalam acara penutupan di Mal of Serang, Kota Serang, Ahad, 27 Oktober 2019 malam.

Opar mengatakan, event seperti ini lebih terasa dibanding dengan kegiatan GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) yang biasa dihelat di ICE BSD. “Kalau biasanya di ICE BSD ada GIIAS, itu nasional, tidak terasa. Memang (transaksi) bisa sampai Rp 6 triliun tapi (skalanya) nasional. Kalau ini baru terasa oleh kita, untuk Banten,” ujar Opar.

Menurut Opar, pada tahun 2019 Pemprov Banten menargetkan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sebesar Rp 3 triliun lebih dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) sebesar Rp 2,78 triliun.

“Total target yang harus dicapai dari PKB dan BBNKB sebesar Rp 6,8 triliun. Saat ini (progresnya) sudah 80,3 persen, kita masih punya waktu. Tolong jangan hanya di tempat ini saja (bayar pajak). Masih punya waktu 2 bulan lagi,” katanya.

Pada kesempatan itu, Opar juga mengajak kepada masyarakat untuk membayar pajak. Karena pajak untuk pembangunan Banten. “Bapak dan Ibu bisa melihat semua infrastruktur jalan di Banten insya Allah kelas mantap, Rp 13 triliun lebih (APBD Banten) untuk pembangunan Banten. Tahun 2020 tinggal 14 kilometer lagi,” ujarnya.

Sementara, Ketua Asosiasi Otomotif Banten (AOB) Tubagus Samsul Ma’rif dalam laporannya menyampaikan, total traksaksi pada Banten Automotive Exhibition yang digelar sejak 18-27 Oktober 2019 tersebut mencapai Rp 109,973 miliar dengan total kendaraan 518 unit terdiri atas 411 roda empat dan 107 roda dua. “Kendaraan roda dua 107 unit dengan jumlah Rp 2,501 miliar. Kendaraan roda empat 411 unit dengan jumlah Rp 107,471 miliar,” ujarnya.

Iif mengungkapkan, pada Oktober ini pasar otomotif tengah lesu. Di Jabodetabek, kata dia, penjualan menurun hingga 50 persen. “Sebetulnya target kami besar. Tapi ternyata memang otomotif lagi lesu. Kebayang kalau tidak ada event ini, pasti Banten turun juga. Jabodetabek (turun) sampai 50 persen,” kata dia.

Ia berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan kegiatan BAE. “Sinergitas AOB dengan Bapenda tidak bisa dipisahkan. Kalau kami jual banyak mobil ya pajaknya juga banyak,” katanya. (*)