Wakil Presiden Ma'ruf Amin

Sigmainteraktif.com – Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma’ruf Amin tak masalah jika kubu penantangnya, Prabowo Subianto dan Sandiaga, juga menarik dukungan dari tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU).

“Enggak apa-apa, itu kan hak masing-masing. Kampanye itu kan memang untuk menarik orang,” ujar Mustasyar PBNU itu di kediamannya, Jalan Situbondo nomor 12, Jakarta pada Jumat, 9 November 2018.

Menjelang pemilihan presiden 2019, potensi terbelahnya suara dari Nahdlatul Ulama dalam pemilihan calon presiden dan wakil presiden 2019 menguat. Sejumlah tokoh yang ada dalam organisasi masyarakat Islam itu mulai menunjukkan pilihan masing-masing.

Kubu Jokowi berhasil mendapat dukungan dari Anak Kiai Haji Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau Yenny Wahid serta tokoh NU lainnya. Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, juga tak mau kalah dengan mengunjungi sejumlah pondok pesantren. Bahkan, pengasuh Pondok Pesantren Al Farros, Irfan Yusuf, mendekat ke kubu Prabowo.

Irfan merupakan cucu dari pendiri Nahdlatul Ulama sekaligus sepupu dari Abdurrahman Wahid. Posisi Irfan saat ini adalah juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga.

Belakangan, Prabowo juga mendekati pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Salahuddin Wahid alias Gus Sholah. Usai Prabowo dan Sandiaga bertandang ke Pondok Pesantren Tebuireng pada Senin, 22 Oktober lalu, giliran Gus Sholah yang bertandang ke rumah Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Rabu sore, 7 November 2018.

Yenny Wahid mengatakan, sejak awal warga NU dibebaskan memilih calon presiden dari kubu mana pun, termasuk Prabowo Subianto. Meski begitu, ia menilai sebagian besar suara keluarga besar NU akan lari ke pasangan nomor urut 01, Joko Widodo dan Ma’ruf Amin. Keyakinan itu tak lepas dari pengamatan dia terhadap sejumlah hasil survei.

Yenny pun tak menyoal sebagian tokoh NU berlainan pandangan politik, termasuk pamannya sendiri, Salahuddin Wahid. “Ya, tak apa-apa, sah sah saja. Namanya juga politik,” kata dia, Rabu, 7 November 2018. (Tempo.co/Sie)