Rangkasbitung – Pada tahun 2019, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Samsat Rangkasbitung ditargetkan meraup pendapatan sebesar Rp.113.255.200.000.

Kepala UPT Samsat Rangkasbitung Iwan Hermawan menjelaskan, dibandingkan tahun lalu, target pendapatan yang diberikan oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Banten meningkat 25 persen. “Tahun lalu pendapatan ditarget Rp90 miliar,” ujar Iwan, Rabu, 15 Mei 2019.

Iwan melanjutkan, guna mencapai target tersebut, pihaknya terus berinovasi sambil komitmen menjalankan program-program yang telah dicanangkan dengan mengefektifkan personel maupun fasilitas yang ada di Samsat Rangkasbitung.

Misalnya, selain mengoptimalkan pelayanan pajak di kantor UPT Samsat Rangkasbitung, pelayanan di gerai-gerai dan Samsat Keliling (Samling) pun dioptimalkan. “Kita optimis tercapai karena target tahun lalu saja tercapai,” paparnya.

Optimisme tercapai target tersebut karena UPT Samsat Rangkasbitung telah menyiapkan berbagai macam program yang memudahkan pelayanan pajak untuk masyarakat wajib pajak.

Untuk diketahui, pendapatan daerah Banten tahun 2019 ini ditarget sebesar Rp 11,83 triliun. Terdiri dari Rp 7,34 triliun PAD (62,08 %), dana perimbangan Rp 4,48 triliun (37,87 %), dan lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp 6,07 miliar (0,05 %).

Kepala Bapenda Banten Opar Sochari mengatakan, untuk target PAD, pajak daerah berkontribusi paling besar sumbangannya yakni mencapai Rp 6,96 triliun. Angka itu meningkat Rp 1,02 triliun dibandingkan tahun lalu. Sedangkan retribusi daerah Rp 18,56 miliar, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Rp 51,61 miliar, dan lain-lain PAD yang sah Rp 281,9 miliar.

Opar menjelaskan, inovasi program itu dilakukan untuk meningkatkan PAD Banten. Sebab dari tahun ke tahun PAD Banten tidak turun, tetapi makin naik karena harus menopang pembangunan di Banten. “Kalau Bapenda kendor, pembangunan akan kendor juga,” katanya. (Adv)