Serang – Direktur sekaligus Peneliti Jaringan Survei Indonesia (JSI), Fajar Tamim mengatakan, realitas politik pada perhelatan Pilgub Banten tahun 2017 mendatang tak seperti pada umumnya di Indonesia. Biasanya, untuk mengalahkan petahana sangat sulit dilakukan, namun sebaliknya dengan posisi elektabilitas Rano Karno yang berada dibawah 40 persen cenderung sangat mudah.

“Apalagi sudah dipastikan bahwa pertarungan di Pilgub Banten nanti terjadi head to head antara incumbent dan penantangnya, Wahidin Halim (WH),” kata Fajar Tamim, Senin 26 September 2016.

Fajar mengatakan, tanpa perlu membantah hasil survei yang ada, sudah terlihat jelas bahwa pasangan Cagub dan Cawagub WH-Andika masih sangat berpotensi naik secara signifikan, baik dalam popularitas maupun elektabilitasnya. Dan sebaliknya lagi, tingkat popularitas incumbent sudah mentok, dan hampir dipastikan elektabilitasnya juga tidak akan beranjak naik (stuck).

“Jika ada kalimat peneliti yang mengatakan, jika Pilgub Banten dilakukan hari ini, RK menang. Bisa jadi dan mungkin. Tapi masalahnya adalah Pilgub Banten bukan dilaksanakan hari ini, akan tetapi digelar 5 atau 6 bulan yang akan datang, pada 15 Februari 2016. Sementara RK stuck, sedang challanger (penantang) memiliki tren naik,” ujarnya.

Lebih jauh, peneliti JSI ini menambahkan dari fakta dan tren kedua pasangan tersebut maka yang harus diukur adalah potensi. ia menyakini potensi pasangan WH-Andika pada dua bulan ke depan jauh melampaui elektabilitas incumbent yang berada posisi stuck dibawah 40 persen.

“Loyalitas pemilih WH unggul dibanding yang lain. Ini membuktikan modal dasar WH secara elektabilitas lebih tinggi dari incumbent, Rano Karno. Maka, Kedepan kami meyakini bahwa elektabilitas WH-Andika akan terus naik, sementara RK akan stuck pada posisi saat ini,”tegasnya.

Logika dasarnya sederhana, seorang incumbent yang notabene sedang memerintah, lantas loyalitas pemilih terhadap incumbent rendah, dapat disimpulkan bahwa tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja incumbent kurang atau bahkan buruk sama sekali.A� “Intinya dapat dipastikan bahwa myoritas publik tidak menginginkan incumbent, Rano Karno kembali menjabat sebagai Gubernur Banten,” katanya. (Bud/Rmd)