Raut wajahnya kalem. Tutur katanya lembut dan mudah bergaul. Tetapi di balik semua itu, sosoknya dipandang di dunia politik dan aktivis. Itulah sedikit gambaran dari sosok Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten Yudi Budi Wibowo.
Walau sering dianggap punya jalan bebas hambatan untuk berkarier karena kedekatannya dengan petinggi Gerindra, apa yang diraih pria kelahiran Bojonegoro, Jawa Timur ini bukan terjadi dari kata simsalabim. Ada perjuangan, ada duka dan pengorbanan yang dilaluinya hingga kini namanya menjadi salah satu yang diperhitungkan.
Yudi mengaku, jika sebenarnya dirinya lahir dari keluarga yang biasa-biasa saja. Tak ada keistimewaan seperti yang dibayangkan orang-orang. Ia hanya anak ketiga dari empat bersaudara dari ayah yang seorang honorer Perum Perhutani dan ibu yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga.
Meski demikian, ayah dan ibunya merupakan sosok orang tua yang sangat bertanggung jawab. Walau ekonomi terbatas namun pendidikan selalu yang jadi prioritas. Sejak kecil keempat anaknya termasuk Yudi selalu didorong untuk berpendidikan.
Yudi tahu betul cara berterima kasih. Perjuangan orang tuanya sangat dihargai hingga masuk ke sanubari dan dilakoni sepenuh hati. Yudi memulai Pendidikan dari Sekolah Dasar (SD) di kampungnya yang lumayan jauh dari rumah. Walau artinya harus berjalan kaki 3 kilometer untuk bersekolah, Yudi tak sedikitpun mengeluh.
Jenjang pendidikan terus dijalaninya hingga saat memasuki masa SMA Ia harus kehilangan sosok ayah untuk selama-lamanya. Sosok yang tak memikirkan dirinya sendiri yang penting anaknya mendapatkan pendidikan terbaik itu sudah pergi. Kepergiannya menjadi pukulan telak bagi Yudi hingga dirinya sempat memutuskan untuk bekerja saja ketimbang kuliah setelah lulus sekolah.
Keputusan sudah diambil, tapi sang ibu berkata lain. Tekad sang suami menjadikan pendidikan yang utama terus diembannya. Meski harus memikul beban lebih bukan jadi halangan. Baginya, pendidikan yang mumpuni bisa menjadi bekal untuk meraih kesuksesan.
Akhirnya, Yudi melanjutkan pendidikan dengan berkuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Surabaya (STIESIA) jurusan ekonomi di Surabaya. Di sinilah jiwa aktivisnya mulai terpanggil. Sejak semester awal sudah bersentuhan dengan Partai Rakyat Demokratik (PRD).
Selain itu ada pembentukan Mahasiswa Progresif Revolusioner STIESIA (MPRS), Dewan Legislatif Mahasiswa, Abri ( Aksi Bersama Rakyat Indonesia ) dan LMND ( Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi ) yang terafiliasi dengan PRD di mana Yudi sempat menjadi pimpinan di sana. Yudi aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan. Bahkan dirinya sempat berangkat ke Jakarta untuk berdemo pada 1998, sebuah gerakan reformasi.
2001, Presiden Abdurrahman Wahid alias Gusdur yang kala itu dilengserkan memicu para pendukungnya turun ke jalan. Yudi turut serta menjadi salah satu massa aksi di dalamnya. Pengalaman tersebut menjadi bagian keterlibatannya dalam dunia aktivisme mahasiswa.
Yudi masih aktif di organisasi dan pada tahun 2005 akhirnya ditarik ke Jakarta. Mengikuti kongres di 2006 dan masuk pengurus nasional mahasiswa lalu masuk menjadi Ketua Umum Serikat Tani Nasional untuk periode 2008-2013.
Di jeda waktu itu, Yudi mulai tertarik masuk dunia politik dan bahkan sempat menjadi calon anggota legislatif (caleg) DPR RI pada Pemilu 2009 dari Partai Bintang Reformasi (PBR) untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Bojonegoro-Tuban. Namun peruntungan belum berpihak kepadanya.
Kegagalan itu tak membuatnya jera, setelahnya iya justru kembali ke Jakarta dan ditawari petinggi Gerindra untuk terlibat pemenangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto pada Pilpres 2009. Dari situlah ia mulai dekat dengan sosok panutannya sekarang yakni Prof. Sufmi Dasco Ahmad.
Dari situ, Yudi terus dipercaya Dasco untuk mendampingi sepak terjangnya di Partai Gerindra di tingkat nasional. Ia juga menjadi salah satu sosok dibalik suksesnya Dasco lolos ke Senayan pada Pileg 2014 dari Dapil Tangerang Raya dan akhirnya didapuk menjadi staf ahli Fraksi Gerindra DPR RI.
2019, Yudi pun mantap untuk maju dalam Pileg DPRD Provinsi Banten dari Dapil Kota Tangerang Selatan dan akhirnya bisa lolos. Kepiawaiannya di politik juga yang mengantarkannya lolos kembali di pileg 2024 dan kini dipercaya menjadi Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten. (Yo/*)














