SERANG- Puncak kelulusan di lingkungan SMK Intan Husada mengadakan kegiatan wisuda dan angkat sumoah profesi sebagai tenaga asisten kefarmasian. Kegiatan ini dihelat sebagai salah-satu bentuk pengukuhan para lulusan yang mengambil program studi farmasi sekaligus penguatan komitmen dalam menjalankan profesi sebelum memasuki dunia kerja. Terdapat 38 para asisten kefarmasian diangkat sumpah oleh Ketua Asosiasi Profesi Farmasi Indonesia (APFI) provinsi Banten di lapangan Futsal SMK Intan Husada jl. Jagarayu nomor 1 lingkar Ciracas Kota Serang Banten (12/5).

Kepala sekolah SMK intan Husada menuturkan dalam sambutannya bahwa pelaksanaan wisuda dan angkat sumpah profesi menjadi bagian penting dalam rangkaian pengukuhan tenaga asisten kefarmasian. Setelah para peserta didik mengikuti beragam kegiatan pembelajaran serta kelulusan ujian baik kompetensi dengan standar nasional serta ujian nasional, maka sebelum lulusan dsalurkan pada dunia kerja diwajibkan mengikuti angkat sumpah yang dilakukan oleh asosiasi kefarmasian.

a�?Lulusan program studi wajib mengikuti angkat sumpah profesi yang dilakukan oleh lembaga profesi, hal ini sebagai bagian dalam pengukuhan penyerahan lulusan pada dunia kerja yang nanti akan menjadi tempat nyata penerapan disiplin ilmu para lulusana�? sambut Ali.

Ketua yayasan Isbandi yang turut hadir dalam acara tersebut merespon positif atas penyelenggaraan angkat sumpah ini. Harapannya agar terbangun penguatan etika lulusan sebagai janji yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan profesi kedepan. Dalam sambutannya isbandi menitikberatkan harapan bahwa memasuki era revolusi industri 4.0 akan menjadi tantangan besar bagi para tenaga kefarmasian. Karena sistem kerja di masa datang harus benar-benar mampu bersinergi dengan perkembangan teknologi. Sehingga standar kompetensi disamping harus menguasai dasar kefarmasian juga patut memiliki pengetahuan luas dalam pemanfaatan tekhnologi kekinian.

a�?Harapan kami ke depan agar seluruh lulusan kefarmasian mampu menguasai pemanfaatan tekhnologi yang berkembang dalam pengelolaan dan pelayanan kesehatan. Jangan sampai kemampuan dasar asisten kefarmasian kalah dengan kemampuan mesin ataupun tekhnologi yang berkembanga�? tutur isbandi.

Sementara ketua APFI Banten Reniawati mengungkapkan kebanggaannya pada lulusan SMK Intan Husada. Kebanggaan ini dipicu oleh kepatutan Pihak pengelola dalam mempersiapkan peserta didik yang berlandaskan pada standar penilaian uji kompetensi dari LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) Farmasi Indonesia. Baik dalam penguasaan dasar peracikan bahan obat hingga pada pelayanan obat layaknya bekerja sebagai tenaga kefarmasian di apotik maupun perusahaan kefarmasian. Sehingga dirinya yakin dan bersedia membantu para lulusan untuk dapat disalurkan pada dunia kerja kefarmasian serta menjadikan lulusan SMK Intan Husada anggota APFI.

a�?Secara umum saya bangga dan berterima kasih pada SMK Intan Husada yang telah mengikuti standar uji kompetensi dan pembelajaran sesuai ketentuan LSPFI. Sehingga lulusan ini diyakini dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan disiplin ilmu yang telah diperolaha�?. Ujar Reniawati.

Hadir dalam acara ini perwakilan dari KCD Kota Serang, PT. Yarindo, serta unsur dunia usaha dan industri yang turut menyaksikan pengambilan sumpah. Di akhir acara diisi oleh penampilan menarik dari para peserta didik baik tarian nasional lokal serta penampilan tari dari peserta didik yang berasal dari papua barat.