Merak – Meski sempat mengalami kekeliruan akibat uji sensor kendaraan tidak akurat, PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia FerryA� Cabang Merak akhirnya memberlakukan sistemA� E-ticketing atau tiket elektronik sejak Rabu, 11 November 2015 kemarin..

Jurubicara PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, Mario Sardadi Oetomo mengatakan, sistem e-tiketing itu dapat mendeteksi muatan yang mampu menghitung tarif berdasarkan dimensi, berat kendaraan yang masuk ke kapal, manifest serta jumlah penumpang yang ada didalam kendaraan. Melalui sistem itu, identifikasi dimensi kendaraan dan pendataan manifest penumpang kapal dapat dilakukan lebih praktis dan efisien

“Selama ini kita menggunakan pengukuran dimensi kendaraan secara manual. Tapi untuk sekarang kita sudah ada sensor yang dapat mendata seluruh muatan kendaraan,” ujar Mario Juma��at, 13 November 2015

Menurut Mario, penerapan e-tiketing di pelabuhan penyebrangan Merak baru dilakukan secara bertahap. “Sebagian kita masih menggunakan manual. Karena Sumber Daya Manusia (SDM) kita masih melakukan adaptasi,” ujar Mario.

Mario menjelaskan, penerapan e-ticketing juga dapat meningkatkan pendapatan karena mampu mencegah kebocoran pembayaran termasuk ke operator kapal penyeberangan swasta.A� “E-tiketing yang sudah di pasang ada enam titik tiang sensor di setiap lorong menuju tol gate pembelian tiket,” ujarnya.

Mario menegaskan, penerapan sistem e-tiketing itu tidak lain untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada pengguna jasa. Para pengguna jasa akan mendapat banyak keuntungan dari pemberlakuan sistem yang bekerja secara otomatis.

“Penerapan sistem e-tiketing itu akan membantu pengguna jasa, operator pelabuhan dan pihak kepolisian. Sebab, dengan pemberlakuan e-tiketing itu setiap kendaraan dari mulai masuk hingga keluar pelabuhan akan sepenuhnya diketahui,” tegasnya.

Sementara itu, sejak diterapkannya sistem tiket elektronik di Pelabuhan Penyeberangan Merak dikeluhkan oleh pengurus truk (petruk), karena dinilai dapat merugikan para sopir. Akibatnya, banyak truk angkutan barang yang beralih ke Pelabuhan Bojonegara karena harga tiket dinilai lebih murah dari Pelabuhan Penyeberangan Merak.

“Sekarang kelebihan panjang kendaraan sekitar 10 centimeter akan mengalami kenaikan golongan dan harga tiketnya jauh lebih mahal, perbedaanya sekitar Rp 500 ribu.A� Sistem e-tiketing sangat memberatkan,” tegas Wakil Ketua Petruk Pelabuhan Merak, Suganda. (Nur/Sie)