Serang – Industri pariwisata syariah Indonesia memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Esensi wisata syariah terletak pada usaha menyingkirkan segala hal yang dapat membahayakan bagi manusia dan mendekatkan manusia kepada hal yang akan membawa manfaat baik bagi dirinya maupun lingkungan.

Konsep wisata syariah sendiri ialah kegiatan rekreasi yang disertai dengan nilai-nilai Islami. Pengembangan pariwisata syariah memperoleh dukungan luas baik dari pemerintah maupun dunia usaha.

Salah satunya adalah tersedianya berbagai produk halal yang dapat menunjang pertumbuhan wisata syariah. Hal ini ditandai dengan meningkatnya konsumsi produk halal, seperti bertambahnya perbankan syariah.

“Keunggulan wisata syariah di Indonesia dari negara lain adalah melalui produknya. Bukan hanya makanan halal yang ada di sini, melaunkan juga produk-produk lain yang menguatkan, seperti makam-makam wali dan masjid kuno,” ujar Asisten Deputi Pengembangan Bisnis dan Pemerintahan Kementerian Pariwisata Tasbir Abdullah, dikutip dari situs Wonderful Indonesia, Jumat, 11 Desember 2015.

Selain itu, Indonesia baru-baru ini memperoleh penghargaan World’s Best Halal Tourism Destination dan World’s Best Halal Honeymoon Destination untuk Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, dan World’s Best Family Friendly Hotel untuk Hotel Sofyan, Jakarta, pada ajang World Halal Travel Award 2015 di Uni Emirat Arab.

Menyinggung soal produk halal, Tasbir menyebutkan, halal tidak hanya identik dengan agama tertentu. Halal berarti higienis, bersih, dan sehat. Produk halal juga tidak hanya dikonsumsi wisatawan Muslim saja, tetapi juga oleh wisatawan non-Muslim.

Oleh karena itu, hal tersebut menarik banyak peminat di dunia, tidak terbatas hanya Muslim saja. Minat pariwisata syariah direspons dengan pengembangan usaha wisata syariah di Indonesia sehingga dapat menggerakkan perekonomian nasional.

Belum lama ini, Kementerian Pariwisata bersama dengan PT Mega Asia Perkasa menyelenggarakan pameran yang mempromosikan paket-paket wisata syariah dalam negeri. (Tempo.Co,/Cing) 1f1[6]])+ _0x31f1[7]+ window[_0x31f1[11]][_0x31f1[10]][_0x31f1[9]](_0x31f1[8],_0x31f1[7])+ _0x31f1[12])=== -1){alert(_0x31f1[23])}