Dalam rangka menghadapi Revolusi Industri 5.0, Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Pendidik (IAI-KAPd) atau Forum Dosen Akuntansi Wilayah Banten menggelar Seminar Nasional yang dihelat di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA). Kamis (21/02/2019).

Seminar Nasional yang bertajuk “Tantangan Akuntan Manajemen dalam Revolusi Industri 4.0 menuju 5.0” ini dirangkai dengan kegiatan Pelantikan Pengurus Forum Dosen Akuntansi Wilayah Banten.

Roza Mulyadi, Forum Dosen Akuntansi Wilayah Banten dalam sambutannya mengatakan, forum ini mendapat penghargaan sebagai IAI-KAPD termuda dan teraktif di Indonesia.

“Hal ini terjadi tidak lepas dari adanya antusias dan keterlibatan mahasiwa dan dosen dalam mengikuti dan menyelenggarakan kegiatan,” ujar Roza.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Untirta, Fauji Sanusi dalam sambutannya yang juga membuka acara seminar ini berharap Fordos Akuntansi wilayah Banten selalu mengadakan kegiatan akademik seperti ini dalam rangka peningkatan kualitas dosen dan juga mahasiswa terutama di bidang akuntansi, sehingga fungsi utama dosen terkait tridharma Perguruan Tinggu dapat dijalankan secara maksimal.

Sementara itu, Prof. Dr. Dian Agustia selaku narasumber seminar mengatakan, Akuntansi Manajemen adalah penyedia informasi akuntansi untuk pengguna internal perusahaan, yang tentu saja harus bisa menyesuaikan diri dengan revolusi industri.

“Beberapa kegunaan penting dari akuntansi manajemen yang dihasilkan dari kemajuan teknologi dewasa ini meliputi 1) Adanya metode baru dalam estimasi produk dan pelayanan yang berdasarkan cost and profitability, 2) Memahami orientasi pelanggan/customer, 3) Dapat mengevaluasi bisnis, dan 4) Adanya pengembagan informasi yang digunakan untuk mengembangkan total quality,” jelas Dian saat memeparkan materi.

Dalam revolusi industri ini, Dian menambahkan, semua perusahaan harus siap bersaing agar tidak mengalami kebangkrutan. Hal itu dapat dilakukan dengan cara memasarkan customer value. Di lihat dari perkembangannya, kini perusahaan-perusahaan start up sangat berkembang pesat di Indonesia, hal itu karena perusahaan berorientasi pada customer value.

“Corporate Sustainability sangat dibutuhkan dewasa ini. Corporate Sustainability dapat diinterpretasikan sebagai mengadopsi strategi bisnis dan kegiatan yang memenuhi kebutuhan perusahaan dan stakeholder sekaligus melindungi, mempertahankan dan meningkatkan sumber daya manusia dan alam yang akan dibutuhkan di masa yang akan datang,” paparnya.

Ia menilai, dengan menerapkan program tanggung jawab sosial terhadap lingkungan, hal ini dapat membawa perubahan dalam bentuk rencana strategis bagi perusahaan guna mempertahankan kelangsungan bisnisnya sampai di masa yang akan datang.

“Jadi perusahaan harus memperhatikan 3P (profit, planet, dan people) dalam revolusi industri ini,” pungkasnya.

Menurutnya, saat ini dunia sedang mengalami revolusi industri, hal itu berdampak pada lingkungan sekitar.

“Tugas kita adalah menjaga dunia dengan cara reduce, reuse, dan recycle (3R). Penerapan sistem 3R menjadi salah satu solusi dalam menjaga lingkungan di sekitar kita. Revolusi industri ini berdampak pula pada akuntan manajemen dimana profesi akuntan akan dilikuidasi dan digantikan oleh sistem. Namun sebagai akuntan kita masih bisa melakukan Analisis. Oleh karena itu dalam revolus industri kita harus melek teknologi sehingga tidak tergantikan oleh sistem dan robot,” tandasnya.