Serang –Bapenda Banten saat ini terus mengoptimalkan seluruh potensi pendapatan untuk mendongkrak realisasi pendapatan daerah. Setiap tahun target pendapatan terus meningkat. Karena itu, fokus Bapenda dalam mengejar terget pendapatan tidak hanya pada membuka gerai, melainkan memaksimalkan potensi-potensi pendapatan lainnya yang belum tergarap secara optimal.

“Saya yakin dengan kerja keras, jajaran Bapenda bersama UPT dan OPD Penghasil PAD bisa mengejar target yang ditetapkan,” kata Plt Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Banten Deni Hermawan.

Sebelumnya, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Banten tahun ini diberikan target retribusi daerah enam kali lipat dibandingkan tahun lalu. Ketua Komisi III DPRD Provinsi Banten M Faizal mengatakan, tahun lalu, capaian retribusi daerah hanya sekira Rp19 miliar dari target Rp20 miliar. “Tahun ini ditarget Rp120 miliar untuk retribusi daerah,” ungkap Faizal.

Menurutnya, di tahun 2023 ini, target pendapatan daerah meningkat menjadi Rp11,547 triliun. Jumlah itu terdiri dari PAD Rp8,544 triliun, dana transfer Rp2,989 triliun, serta pendapatan lain-lain daerah Rp13,845 miliar.

Dari target PAD Rp8,544 triliun, sebanyak Rp7,944 triliunnya adalah pajak daerah. Per 7 Februari 2023 lalu, pajak daerah sudah masuk 9,36 persen.

Deni mengatakan, pihaknya sedang memetakan sumber-sumber pendapatan dari retribusi daerah. Dalam upaya mengejar target PKB tersebut, berbagai program dan strategi akan dilakukan Bapenda Banten di tahun 2023 ini.

Salah satunya dengan memperkuat komitmen bersama Tim Pembina Samsat Provinsi Banten wilayah hukum Polda Banten. Diharapkan, realisasi PKB tahun 2023 tercapai. “Akhir bulan Juni ini kami punya target 50 persen. Yang kami berkeinginan melampaui target,” tegas Deni. (adv)