Serang – Dinas Kesehatan Provinsi Banten mencatat angka penambahan kasus baru Covid-19 sebanyak 137 orang pada hari Selasa, 15 September 2020. Jumlah tersebut merupakan rekor tertinggi sejak masa pandemi Covid-19.

“Selama dalam sejarah COVID di Banten, baru Hari ini kasus perhari lebih dari 100 kasus dari seluruh wilayah 8 Kabupaten dan Kota,” kata Kepala Dinas Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Astuti dalam keterangan tertulis yang diterima Selasa 15 September 2020 malam.

Menurut Ati, peningkatan kasus tersebut disebabkan oleh sejumlah faktor. Misalnya, karena tes swab menggunakan PCR yang dilakukan oleh masing-masing kabupaten dan kota sudah semakin masif. Kemudian, mobilitas masyarakat semakin tinggi dan belum optimalnya penerapan protokol kesehatan di semua sektor. “Menurunnya kesadaran masyarakat terhadap sense of crisis pandemic Covid-19 dalam penerapan protokol kesehatan,” ujar Ati.

Menurutnya, penerapan protokol kesehatan di semua sektor juga ternyata belum optimal. Makanya perlu dukungan semua pihak untuk menerapkan disiplin untuk menangani Corona. “Bagi yang positif Covid tanpa gejala atau dengan gejala ringan yang memilih isolasi mandiri untuk disiplin menerapkan tata cara isolasi mandiri yang benar, agar tidak menjadi pemicu bertambahnya klaster keluarga,” kata Ati.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Banten, total kasus Covid-19 di Banten mencapai 3.633 kasus atau bertambah 137 pasien baru dibanding pada Senin (14/9) kemarin yaitu 3.496 pasien. Angka yang masih dirawat pun meningkat dengan jumlah 909 pasien. Jumlah yang sembuh mencapai 2.569 pasien dan meninggal 155 orang. “Peningkatan kasus yg signifikan ini, disebabkan semakin masifnya swab PCR yang dilakukan oleh dinkes kabupaten/kota provinsi, melalui kegiatan tracing dan screening,” katanya.

Sebelumnya, Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Banten sejak Senin 7 September 2020. Langkah itu diambil menyusul adanya kenaikan kasus Covid-19 di delapan kabupaten/kota di Provinsi Banten.

Wahidin Halim mengaku, dirinya mendapatkan laporan terakhir dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji, jika zona resiko di setiap kabupaten/kota di Banten cenderung meningkat.

Mantan Wali Kota Tangerang tersebut menyebut salah satu penyebab kenaikan kasus Corona atau COVID-19 di Banten karena menurunnya kesadaran dikalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) soal pelaksanaan protokol kesehatan. “Hal ini ditunjukkan dengan munculnya klaster baru di kalangan ASN. Untuk itu mari kita solid, bekerja bersama sebagai bentuk tanggung jawab kita kepada masyarakat,” kata Wahidin

Dia mengajak masyarakat Banten menyadari dan peduli untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Semua pihak diharapkan menerapak Pergub Banten Nomor 38 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Covid-19. (Sie/Rmd)