Pandeglang- Bencana banjir bandang yang melanda sebagian wilayah Banten yakni Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang dan Anyer Kabupaten Serang sejak Ahad 24 Juli 2016 mengakibatkan empat orang tewas akibat banjir yang disertai tanah longsor.

Empat orang korban tewas diantaranya, Evi Lutfiah, 41 tahun, Fahri Ramadhan, 6 tahun dan Syarifatul Ginayah,18 tahun warga kampung Pangeuseupan Rt 01 Rw 14, Desa Labuan Kabupaten Pandeglang Banten. Sedangkan satu korban lainnya yaitu Ahmad Ahyani,52 tahun warga Kampung Sumur Waru Rt 03 Rw 07 Desa Pagelaran, Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pandeglang.

Dari informasi yang dihimpun, korban ditemukan sekitar pukul 05.30 WIB. Di dalam mobil Daihatsu Xenia warna putih bernopolisi B 1892 BRH, tempat di depan Hotel Wira Carita yang terjebak banjir lumpur.

Korban ditemukan oleh tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, Polisi dan TNI yang sedang melakukan patroli. Korban ditemukan didalam mobil dengan mesin dalam keadaan hidup, yang terjebak banjir lumpur dan tidak bisa bergerak.

a�?Informasinya, masih satu keluaga, di dalam mobil itu ada empat orang. Ada ibu, sopir, dan dua orang anak,” ujar Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten Agus Hendy Senin, 25 Juli 2016.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang, Doni Hermawan mengatakan, keempat orang yang berada di dalam mobil tersebut diduga tewas akibat keracunan AC mobil yang melaju dari arah Kota Cilegon menuju Labuan.

“Saat terjebak longsor dengan tanah setinggi 50 centimeter, mungkin korban lupa membuka kaca mobil, sedangkan AC dalam kondisi menyala,” ujar Doni.

Untuk diketahui, bencana banjir yang menerjang sejumlah wialayah di Provinsi Banten tersebut diantaranya, Cigading, Ciwandan, Anyer, Cinangka, Sirih, Pasauran, Carita dan Labuan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencama Daerah (BPBD) Kabupaten Serang Nana Sukmana mengatakan, untuk wilayah Kabupaten Serang, banjir hanya terjadi di Kecamatan Anyer. a�?Ada tiga desa yang terkena terjangan air, dua rumah hancur, sampai sekarang untuk kerugian dan korban masih kita lakukan pendataan,a�? ujar Nana.

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Serang, Parmin memperkirakan hingga pekan depan gelombang di perairan wilayah Banten Selatan masih mencapai 1,5 hingga 3 meter. Karena itu BMKG menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada.

Menurut Parmin, hingga 28 Juli mendatang wilayah Banten masih akan terus diguyur hujan dengan intensitas ringan dan sedang. Hujan lebat bisa terjadi secara tiba-tiba yang disertai angin kencang dan petir.

a�?Kami mengimbau kepada masyarakat yang ada di sekitar pesisir, baik yang di Pandeglang maupun Kabupaten Serang untuk hati-hati dan waspada karena gelombang di wilayah selatan sampai tanggal 28 Juli kami prediksi masih 1,5 sampai tiga meter. Jadi potensi gelombang tinggi masih cukup besar,a�? katanya.

Informasi yang dihimpun dari kantor BPBD Banten, akibat banjir tersebut beberapa wilayah terendam, diantaranya, Kecamatan Labuan. Di Desa Kalanganyar ketinggian air sekira 85 centimeter, Desa Teluk ketinggian air 120 centimeter, Desa Caringin ketingian air 50 centimeter dan Desa Labuan ketingian air 75 centimeter. Kecamatan Carita di Desa Pejamben ketinggian air 65 centimeter, dan Desa Banjarmasin ketinggian air 8 meter 45 centimeter. (Sie/Rmd)