Event perdana Banten Travel Mart (BTM) 2017 yang digelar di Tanjung Lesung Beach Hotel, Pandeglang, Banten 19-21 April menyedot perhatian buyers asal Malaysia. Di saat yang lain lebih banyak fokus ke Tanjung Lesung, buyers Malaysia justru berburu paket wisata sejarah Banten.

Alias Saad, dari Kola Global Holidays & Tours dari Malaysia mengaku masyarakat Malaysia mendapatkan pendidikan formal terkait sejarah tanah Melayu sedari pendidikan dasar, termasuk sejarah Indonesia. Sehingga, ada minat khusus untuk mengunjungi langsung apa yang dipelajarinya.

“Kita itu dapat pelajaran sejarah-sejarah Indonesia sejak jaman kerajaan. Kita tahu sejarahnya kerajaan Majapahit, Mataram, Sriwijaya dan lainnya. Di banten banyak juga, sehingga kita ingin mengajak wisatawan yang tertarik sejarah melihat langsung peninhgalannya,” ungkap Alias.

PIC Destinasi Tanjung Lesung Ida Irawati mengatakan, ketertarikan buyers Malaysia melirik wisata sejarah lantaran ikatan emosional sejarah antara Indonesia dan Malaysia, khususnya Banten. a�?Mereka tertarik dengan sejarah Banten,a�? jelasnya, kemairn (20/4), di Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Eneng Nurcahyati mengatakan, untuk pengembangan wisata sejarah dan religi di Banten, pemerintah akan menyelenggarakan beberapa even baik yang berskala lokal dan nasional, beberapa diantaranya seperti Seba Baduy 2017, Gebyar Wsata Banten yang akan dilakukan bersamaan dengan Gebyar Wisata Nusantara pada bulan Mei 2017 pada Agustus/September 2017, Banten Beach Festival pada Oktober 2017, serta Cilegon Ethnic Carnival bersamaan dengan Golok Day Festival dan Sail Krakatau pada 27-30 April 2017.

a�?Kuliner Banten pun masih termasuk dalam paket wisata sejarah. Apalagi, Banten memiliki makanan khas Rabeg berbahan daging kambing yang disajikan untuk para keluarga Sultan jaman dulu,a�? jelasnya.

Dijelaskan Eneng, Rabeg merupakan makanan elit yang hanya dikonsumsi oleh kalangan berdarah iru. Namun sekarang makanan Rabeg bisa dinikmati siapa saja, bahkan kuliner khas Sultan Banten ini mulai dilirik oleh pengusaha kiliner.A� a�?Nanti juga akan kami promosikan di event Pandeglang Food Festival 28 – 30 April 2017 nanti,” tukas Eneng.

Seperti diketahui, Banten kaya akan potensi wisata sejarah dan religi. Wisata sejarah di Banten menarik karena dari sudut pandang sejarah kawasan itu menyimpan kejayaan Banten di masa lalu. Bahkan, karena letaknya yang strategis, membuat kapal-kapal pedagang melewati wilayah ini dan menjadikannya pelabuhan terbesar di Indonesia.

Selain itu, Kesultanan Banten yang mengatur wilayah Banten merupakan kerajaan maritim yang mengandalkan perdagangan sebagai sektor utama perekonomiannya. Walhasil,Banten menjadi jalur niaga bagi pedagang dari negara Persia, India, Cina, Vietnam, Filipina dan Jepang. Dalam peta wisata sejarah dan religi, Banten memiliki nama kuat, bahkan sampai di Afrika Selatan. Ada tokoh ulama besar bernama Syekh Yusuf yang dikenal dan dimakamkan di Cape Town, dan disebut-sebut berasal dari Indonesia. [ADV]