Sigmainteraktif.com – Jakarta – Salah satu bahan dari pembuatan kandidat vaksin Covid-19 adalah berasal dari hati hiu yang dapat menghasilkan minyak alamai atau squalene. Ilmuwan dan pakar konservasi memperingatkan bahwa untuk bisa memproduksi vaksin tersebut kemungkinan setengah juta hiu bisa dibunuh untuk diambil minyak alaminya.

Squalene saat ini digunakan sebagai adjuvan dalam pengobatan–bahan yang meningkatkan efektivitas vaksin dengan menciptakan respons imun yang lebih kuat. Perusahaan farmasi Inggris GlaxoSmithKline saat ini menggunakan squalene hiu dalam vaksin flu.

Perusahaan mengatakan akan memproduksi satu miliar dosis bahan pembantu ini untuk penggunaan potensial dalam vaksin virus corona pada Mei 2020 lalu. Artinya sekitar tiga ribu hiu dibutuhkan untuk mengekstrak satu ton squalene, demikian dilaporkan Sky News, pada Minggu, 27 September 2020.

Shark Allies, sebuah kelompok yang berbasis di California, menyebutkan bahwa jika populasi dunia menerima satu dosis vaksin Covid-19 yang mengandung minyak hati, sekitar 250 ribu hiu perlu disembelih, tergantung pada jumlah squalene yang digunakan. Sementara jika dua dosis diperlukan untuk mengimunisasi populasi global, menurut para peneliti, ini akan meningkat menjadi setengah juta.

Untuk menghindari ancaman populasi hiu, para ilmuwan sedang menguji alternatif squalene versi sintetis yang terbuat dari tebu yang difermentasi. Pendiri dan direktur eksekutif Shark Allies Stefanie Brendl menerangkan memanen sesuatu dari hewan liar tidak akan pernah berkelanjutan, terutama jika itu adalah predator teratas yang tidak berkembang biak dalam jumlah besar.

Menurut Brendl, ada begitu banyak yang tidak diketahui tentang seberapa besar dan berapa lama pandemi ini akan berlangsung. “Lalu berapa banyak versinya yang harus kita lalui, sehingga jika kita terus menggunakan hiu, jumlah hiu yang diambil untuk produk ini bisa sangat tinggi, tahun demi tahun,” kata dia.

Sementara para konservasionis memperkirakan sekitar tiga juta hiu dibunuh setiap tahun untuk squalene, yang juga digunakan dalam kosmetik dan oli mesin. Ada kekhawatiran bahwa peningkatan permintaan minyak hati yang tiba-tiba bisa mengancam populasi dan melihat lebih banyak spesies terancam punah karena banyak spesies yang kaya squalene, seperti hiu gulper, sudah rentan.
(Tempo.co/Red)