Foto: Dok Net

Pandeglang – Ratusan rumah di Kabupaten Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak Banten diterjang banjir akibat hujan deras yang terus mengguyur wilayah banten bagian selatan sejak sepakan terahir. Akibatnya, sejumlah Sungai meluap dan merendam ratusan rumah warga.

Berdasarkan data yang dihimpun, banjir yang melanda wilayah Pandeglang menjadi daerah yang cukup parah terkena banjir. Di Kecamatan Panimbang, sebanyak 578 rumah yang terdiri atas 463 rumah di Desa Citeurup dan 115 rumah di Desa Gembong terendam banjir. Di lokasi tersebut, ketinggian air mencapai sekitar 50 hingga 70 sentimeter.

Camat Panimbang, Suaedi Kurdiatna mengatakan, banjir yang terjadi di wilayahnya akibat air laut dan sungai meluap, menyusul curah hujan tinggi sejak Ahad, 21 Januari 2017 kemarin. a�?Banjir sudah menerjang dua desa, Citeureup dan Gombong. Ada sekitar 578 rumah terendam. Selain rumah, banjir juga merendam badan Jalan Citeureup dan Gombong,a�? kata Suaedi Selasa, 23 Januari 2017.

Menurutnya, tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun akibat banjir sejumlah warga mengungsi ke tempat-tempat aman. a�?Kami pun mengimbau warga tetap berhati-hati karena khawatir terjadi banjir susulan,a�? kata Suaedi.

Sementara itu, banjir di Kabupten Lebak menerjang tiga Desa di Kecamatan Banjarsari. Selain menerjang puluhan rumah, dua pondok pesantren juga ikut terendam banjir yakni Pondok pesantren Al a�� Ikhsan di Kampung Ciateul Desa Cidahu Kecamatan Banjarsari. Di lokasi itu, ketinggian air mencapai 50 sentimeter hingga 1 meter.

Muhamad Basori Relawan Tanggap Darurat Bencana (Tagana) Kecamatan Banjarsari, mengatakan, banjir terparah terjadi di Kampung Bojong Meong dan Kampung Sirna Mulya Desa Umbul Jaya Kecamatan Banjarsari. Sedikitnya 21 rumah yang dihuni oleh sebanyak 37 kepala keluarga (KK) di dua kampung tersebut terendam dengan ketinggian air mencapai 1 meter. a�?Kita juga mengimbau agar warga cepat melaporkan jika kemungkinan air terus meninggi. Sekarang memang ketinggian air rata-rata baru sekitaran 50 sentimeter,a�? katanya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak menetapkan status waspada banjir, menyusul ketinggian permukaan Sungai Ciujung mencapai 329 sentimeter atau 3,29 meter, dan debit air 303 M3 per detik. a�?Kami siaga penuh di posko utama guna menghadapi banjir dengan mempersiapkan peralatan evakuasi,a�? ujar Kepala BPBD Lebak Kaprawi.

Menurutnya, warga yang tinggal di bantaran Sungai Ciujung yang jumlahnya mencapai ribuan kepala keluarga agar meningkatkan kewaspadaan banjir. Selama ini, curah hujan di daerah itu cenderung meningkat dengan intensitas ringan dan lebat. a�?Kami minta warga mewaspadai banjir karena Sungai Ciujung berstatus waspada,a�? ujarnya. (Sie/Rmd)