LEBAK – Para pendukung pasangan Capres Cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran yang tergabung dalam relawan Gerakan Banten Nyata (GBN) kembali memperlihatkan kepeduliannya pada sektor ekonomi, khususnya di dunia pertanian.

Relawan GBN menggandeng kelompok petani muda yang tergabung dalam Poktan PAMUDA (Pangan Muda Mandiri) di Kasepuhan Cisungsang Kecamatan Cibeber Lebak Banten.

Kolaborasi relawan GBN dengan Poktan PAMUDA berhasil menginisiasi program ‘Petani Melesat’, sebuah implementasi yang diadopsi dari visi misi Capres Cawapres Prabowo-Gibran.

Program ini, mendorong konsep bertani dengan akselerasi pertanian yang lebih maju dari konsep pertanian konvensional. Salah satunya dengan menghadirkan peralatan pertanian modern.

Bukan hanya mengedepankan semboyan semata, realisasi program ini berupa bantuan alat pertanian modern yakni Mesin Cultivator.

Alat ini mampu bekerja lebih cepat dan diharapkan bisa mempercepat proses tanam, dibanding model pertanian konvensional yang biasa dilakukan.

Ketua Poktan PAMUDA Kasepuhan Cisungsang, Arif Rahman menyambut positif program Petani Melesat tersebut. Ia berharap, program tersebut bisa menginspirasi para milenial agar bisa menjadi petani modern.

“Kami sangat mengapresiasi (program Petani Melesat, red), kini proses olah lahan bisa dipangkas 40 persen jadi lebih cepat. Jadi tidak ada lagi alasan petani muda malas-malasan, karena capek olah lahan,” ungkap Arif Rahman, mengawali tahun 2024 di Cisungsang.

Dikatakan Arif Rahman, program ini sejalan dengan misi Kasepuhan untuk terus mendorong regenerasi petani muda demi terciptanya ketahanan pangan Kasepuhan.

Koordinator GBN Faisal Dudayef mengatakan, ia bersama para relawan pendukung Prabowo-Gibran akan terus menciptakan kreasi-kreasi baru berbagai bidang yang menjadi visi misi Prabowo Gibran.

“Program Petani Melesat ini diharapkan menjadi daya dorong bagi kaum milenial agar bisa eksis dalam bidang pertanian. Tentu saja ini akan menjadi program berkelanjutan, jika kelak Prabowo-Gibran terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI,” katanya.

Bukan hanya di bidang pertanian, lanjut Faisal, bidang-bidang lain juga digarap dengan kreatif dan mengadopsi kehendak para pelaku milenial. “Bidang pertanian, bagaimana mengembangkan konsep petani milenial, demikian juga bidang lainnya. Misalnya untuk bidang kelautan, bagaimana mencetuskan konsep nelayan milenial,” katanya.

Terkait realisasi program bantuan alat, Faisal berharap dengan adanya alat berupa mesin Cultivator bisa mendorong akselerasi hasil pertanian yang dikelola Poktan PAMUDA di wilayah Kasepuhan Cisungsang.

Selain itu, dalam rangka mendorong penggunaan hasil pertanian lokal, relawan GBN juga melakukan sosialisasi dengan membagikan sayur-mayur yang berasal dari panen hasil pertanian lokal.

“Diharapkan dengan pembagian sayur-mayur lokal ini, masyarakat juga akan semakin kuat secara ekonomi dan kesehatannya,” tandas Faisal.**