Gubernur Wahidin Halim (WH) bersama Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy saat acara Hari Kesehatan Nasional ke-57 dan Safari Pembangunan di Lapangan Merdeka Cilograng, Kabupaten Lebak (Kamis, 11/11/2021).

Mengantisipasi lonjakan akhir tahun, Gubernur Banten Wahidin Halim meggulirkan rencana kegiatan vaksinasi dari pintu ke pintu (door to door). Selain berbagai upaya yang telah dilakukan, termasuk didalamnya penguatan dukungan anggaran. Hingga akhirnya bisa masuk dalam lima besar terbaik penangan Covid 19 di Indonesia.

Kendati adanya kekhawatiran Wahidin Halim menyatakan optimis tidak akan adanya lonjakan jumlah masyarakat yang tekena covid 19 di akhir tahun 2021.

“Kalau khawatir, ya kita siap-siap saja. Harus waspada,” ujar Wahidin Halim, dijumpai dalam acara puncak Hari Kesehatan Nasional ke-57 di Cilograng, Lebak, Banten, Kamis 11 November 2021.

Wahidin Halim menyatakan optimis tidak akan ada lonjakan di akhir tahun 2021 ini. Optimisme tidak adanya lonjakan, karena pihaknya telah membangun sistem sejak awal.

Namu begitu pihaknya tetap mempersiapkan semuanya sebagai bentuk langkah strategi antisipasi. Diantaranya Satgas Covid 19 dan vaksinasi di berbagai lokasi-lokasi yang bakal menjadi lokasi kunjungan wisata.

“Upaya pencegahan dan pengobatan semakin ditingkatkan, kita bahkan akan lakukan vaksinasi door to door. Mudah-mudahan gak melonjak-lonjak lah. Untuk satgas tim Covid 19 di kawasan-kawasan wisata, kita sudah siap,” kata Wahidin.

Upaya dan strategi penanganan Covid 19, lajut Wahidin Halim, masih terus berlangsung. Hal itu dibuktikan dengan capaian penanga Covid 19 di Banten yang masuk dalam 5 besar nasional. Dukungan anggaran untuk Covid 19 mencapai Rp3 triliun.

“Strateginya dimulai dari perencanaan, upaya penanganan, penyediaan tenaga tenaga kesehatan, edukasi kepada masyarakat, dukungan pembiayaan dan sebagainya. Banyak langkah dan upaya yang dilakukan,” kata Wahidin Halim.

Disinggung upaya vaksinasi di Kota Serang yang belum mancapai target, dan masih pada posisi level 3 PPKM, Wahidin menegaskan adanya peningkatan intervensi, untuk mendukung perputaran ekonomi.

Lantaran, PPKM level 3 secara otomatis berdampak pada sejumlah kebijakan pembatasan pemberlakuan kunjungan kawasan perbelanjaan.

“Intervensi? Semua intervensi kita (Pemprov Banten). Rumah sakit kita (RSUD Banten, red) dan RS Drajat Prawira, dan berbagai intervensi lain sudah dilakukan, dan akan terus ditingkatkan,” katanya. (Adv- Biro Adpim)