Serang – Keputusan Achmad Dimyati Natakusumah mundur dari pencalonan sebagai calon gubernur (cagub) pada Pilgub Banten 2017 disesalkan pasangannya, Yemmelia. Mantan Kabid Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Banten ini merasa dizalimi atas keputusan sepihak dari Dimyati. “Pasti kecewa, sakit hati iya. Untuk menzalimi orang itu menjadi hal biasa di Banten ini. Namun, yakin dan pasti siapa yang menzalimi akibatnya ada, Allah tidak tidur,” kata Yemmelia, Rabu (14/9/2016).

Menurutnya, kekecewaan tersebut tidak hanya dirasakan dia secara pribadi, tetapi juga keluarga, komunitas, dan tim pemenangannya. “Saya sudah bentuk tim tingkat RT, satu persatu saya datangi, enggak pakai uang. Ya, sekarang harus ngasih tahu lagi,” katanya. Sampai saat ini, Yemmelia tidak mengetahui alasan dan pertimbangan yang sebenarnya Dimyati mundur. Sebab, sebelumnya sama sekali tidak ada komunikasi. “Beliau mundur itu tanpa memberi tahu saya, jadi saya enggak tahu pertimbangan sebenarnya apa, apakah ada tekanan atau apa. Kalau saya sih, ya apapun itu konsekuensi, kalau maju kita harus siap dong,” ujar Yemmelia.

Dengan kondisi tersebut pihaknya sedang mempertimbangkan untuk mengambil langkah hukum terkait keputusan sepihak tersebut. “Saya itu bukan diambil dari pinggir jalan. Saya diminta untuk mendampingi. Waktu itu ada MoU ditandatangani bersama. Etikanya, harusnya ngobrol dong sebelum ambil keputusan, minimal LO-nya menyampaikan ke saya. Jadi urusan saya dengan Pak Dimyati belum selesai,” katanya.

Menurut Yemmelia, kondisi tersebut semakin membuktikan bahwa dalam politik itu setiap saat bisa berubah. Menurutnya, tak menutup kemungkinan ada praktik transaksional dengan pengunduran Dimyati tersebut. “Ya, bisa saja, tidak menutup kemungkinan. Politik itu setiap saat berubah, politik itu kejam, tidak ada lawan tidak ada kawan. Saya inginnya jangan ada dusta di antara kita. Akan tetapi, apapun itu harus dihadapi, ini pembelajaran buat semua.” katanya.

Keseriusan Yemmelia mendampingi Dimyati dalam bursa pencalonan Pilgub juga dibuktikannya dengan mengajukan pensiun dini sebagai ASN. Pada 1 September lalu ia pun resmi pensiun. “Seandainya tidak diminta untuk jadi cawagub, mungkin sekarang masih menjabat. Saya ambil konsekuensi mundur dari ASN karena saya enggak mau setengah-setengah, biar saya konsen ke beliau,” ujarnya.

Ketua Pokja Pencalonan KPU Provinsi Banten, Syaeful Bahri, mengatakan, pengunduran diri Dimyati disampaikan Leader Official (LO) bakal calon Dimyati Natakusumah-Yemelia bernama Nurjanah disampaikan kepada KPU Banten, Selasa, 13 September 2016 kemarin.A� Surat pernyataan pengunduran diri itu ditandatangani Nurjanah selaku LO Dimyati.

Menurutnya, KPU Banten masih belum menyimpulkan terkait surat pengunduran diri Achmad Dimyati Natakusumah. Oleh karenanya, pihak KPU Banten akan koordinasi dan meminta arahan kepada KPU RI. a�?Hasil rapat menyatakan bahwa untuk masalah pengunduran Dimyati ini akan mengoordinasikan dengan KPU RI. Karena ini kan masalah yang sangat sensitif,a�? ujarnya. (Del/Nasir)