Sekretaris Bapenda Provinsi Banten,Rita Prameswari. Foto: Ist

Serang – Realisasi penerimaan pajak hingga pertengahan Juni 2023 tercatat masih positif dan tetap menjadi penyokong utama anggaran di Pemprov Banten. Berdasarkan data dari Bapenda Provinsi Banten, realisasi penerimaan pajak daerah hingga Senin, 12 Juni 2023 mencapai Rp3.400.774.155.786 atau 42,80 persen dari target Rp7.944.849.811.619. Hitungan tersebut berdasarkan dari lima sumber pendapatan.

“Realisasi pajak tersebut terdiri dari lima sumber pendapatan,” kata Sekretaris Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Banten, Rita Prameswari.

Berikut realisasi serta target dari lima sumber pendapatan daerah Provinsi Banten hingga Senin, 12 Juni 2023.

1. Realisasi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) capai Rp1.394.591.383.975 dari target     Rp3.117.972.000.000

2. Realisasi Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) capai Rp1.146.592.148.600 dari target Rp2.785.465.000.000

3. Realisasi Pajak Air Permukaan (AP) capai Rp17.561.013.700 dari target Rp45.556.000.000

4. Realisasi Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) capai Rp512.553.799.753 dari target Rp990.526.000.000

5. Realisasi Pajak Rokok capai Rp329.475.809.758 dari target Rp1.005.330.811.619

Rita mengaku optimis, realisasi pajak daerah Provinsi Banten bisa mencapai 50 persen hingga akhir Juni 2023. Bahkam bisa mencapai target hingga akhir tahun 2023 mendatang.

Menurutnya, Bapenda Provinsi Banten memiliki strategi dalam menghimpun pendapatan di tahun 2023, salah satunya dengan Salah satunya dengan operasi tempel surat tagihan di kendaraan bermotor yang menunggak pajak.

“Kami lagi ada giat Garma yaitu Gerakan Bersama Optimalisasi Pendapatan,” katanya.

Ia mengatakan, kegiatan ini dilakukan seluruh pegawai ASN dan non ASN Bapenda Provinsi Banten bersama stakeholder.

Kegiatanya yakni operasi tempel surat tagihan, penelusuran kendaraan bermotor tidak melakukan daftar ulang, serta operasi simpatik pembayaran pajak kendaraan bermotor.

Untuk itu, lanjutnya, operasi tempel surat tagihan tak hanya dilakukan wilayah Samsat Serang, tapi seluruh Samsat di Banten. “Bisa di rumah sakit, mal, tempat keramaian. Semua pegawai turun,” katanya. (Adv)*