Ketua Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Jabodetabeka - Banten Faisal Dudayef Payumi Padma

Banten – Ketua Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Jabodetabeka – Banten Faisal Dudayef Payumi Padma menilai PJ Gubenur Banten Al-Muktabar telah gagal mengatasi kemiskinan dan pengangguran, terbukti Provinsi Banten menjadi sebagai Provinsi dengan pengangguran terbuka (TPT) pertama di Indonesia.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Banten masih menjadi daerah yang paling banyak pengangguran dibandingkan wilayah lain di RI. BPS mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) di daerah ini sebanyak 486,35 ribu orang atau 7,97 persen.

“Dari data BPS mengenai kemiskianan dan pengangguran di Banten yang tertinggi di Indoensia artinya PJ Gubernur Banten Al – Muktabar telah gagal memimpin Banten. Diperparah, sekitar 154 ribu orang di Provinsi Banten masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem,” ujar Faisal Dudayef

Tercatat dari tahun 2012 penduduk miskin di Banten berjumlah 642,88 ribu, kemudian tahun 2022 naik menjadi 829,66 ribu penduduk. “Dalam satu tahun kepemimpinan PJ Gubenur Banten tidak mampu menekan angka kemiskinan dan pengangguran,” Lanjut Faisal

Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) itu menyayangkan PJ Gubernur Banten gagal memetakan persoalan kemiskinan dan pengangguran padahal kedua persoalan tersebut menjadi hal penting disetiap kepemimpinan sebelumnnya. “Padahal, isu kemiskinan dan pengangguran sudah menjadi hal krusial diera kepemimpinan sebelumnya,” tegasnya

“Saya melihat kepemimpinan PJ Gubenur Banten Al Muktabar selama satu tahun tidak memiliki Roadmap dan visi yang jelas dalam mengatasi Kemiskinan dan Pengangguran di Provinsi Banten,” katanya (Yu/Ri)