Serang –Bapenda Banten saat ini terus mengoptimalkan seluruh potensi pendapatan untuk mendongkrak realisasi pendapatan daerah. Setiap tahun target pendapatan terus meningkat. Karena itu, fokus Bapenda dalam mengejar terget pendapatan tidak hanya pada membuka gerai, melainkan memaksimalkan potensi-potensi pendapatan lainnya yang belum tergarap secara optimal.

“Saya yakin dengan kerja keras, jajaran Bapenda bersama UPT dan OPD Penghasil PAD bisa mengejar target yang ditetapkan,” kata Plt Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Banten Deni Hermawan.

Untuk diketahui, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Banten tahun 2023 hingga akhir November 2023 telah mencapai 84,04 persen atau Rp 7.025.391.453.878 (Rp 7,025 triliun) dari target Rp 8.359.205.993.432 (Rp 8,3 triliun).

Deni Hermawan menyatakan, pihaknya optimistis target pendapatan tersebut bisa tercapai akhir tahun 2023. “Kami optimistis target pendapatan bisa tercapai di akhir tahun 2023,” ujar Deni.

Menurutnya, ada lima jenis pajak yang dipungut Pemprov Banten untuk modal pembangunan pertama Pajak Kenaraan Bermotor (PKB), Biaya Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), Pajak Air Permukaan (PAP), Pajak Kendaraan Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) dan pajak rokok.

Deni menerangkan, Bapenda Banten terus mengoptimalkan seluruh potensi pendapatan untuk mendongkrak realisasi pendapatan daerah. Setiap tahun target pendapatan terus meningkat. Karena itu, fokus Bapenda dalam mengejar target pendapatan tidak hanya pada membuka gerai, melainkan memaksimalkan potensi-potensi pendapatan lain yang belum tergarap secara optimal. (*)