Cilegon – Untuk mengentaskan kemiskinan ekstrim, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Cilegon fokus melakukan verifikasi dan validasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di setiap kelurahan.

Hal itu disampaikan Kepala Dinsos Kota Cilegon Damanhuri usai kegiatan Rapat Tindak Lanjut Hasil Verifikasi dan Validasi Data Penasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Aula Setda, Selasa 7 November 2023.

“Pada hari ini kita lakukan sinkronisasi data, dikasih data dari Bappedalitbang terkait masalah P3KE yaitu ada 87 ribu sudah kita lakukan verifikasi di lapangan tadi,” kata Damanhuri, sebagaimana dirilis Diskominfo Kota Cilegon.

Berdasarkan paparan tersebut, Damanhuri menyebutkan, saat ini masih ada sebanyak 47.000 warga yang belum masuk ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Kota Cilegon.

Dijelaskannya, selain untuk mengentaskan kemiskinan ekstrim, verifikasi dan validasi secara berkala sangat diperlukan agar penyaluran bantuan kepada masyarakat dapat lebih tepat sasaran. “Saya minta yang belum masuk untuk segera dimasukkan ke dalam data DTKS supaya penyaluran bantuannya tepat sasaran,” jelas mantan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran itu.

Untuk itu, seluruh operator maupun pendamping di setiap kelurahan diminta untuk segera melakukan verifikasi data bagi yang belum masuk ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

“Mengharapkan ke seluruh operator atau pendamping verifikasi lapangan harap segera dilakukan untuk dimasukan ke dalam data DTKS, ketika mereka membutuhkan karena sudah masuk ke DTKS kan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” ucapnya.

Sementara itu, Bappedalitbang Kota Cilegon mencatat berdasarkan survei BPS, kemiskinan di Kota Cilegon mengalami penurunan signifikan, yakni 3,64 persen pada 2022 atau 16.460 jiwa. Sedangkan pada 2021 kemiskinan di Cilegon mencapai 4,24 persen atau 18.890 jiwa. (Wan/Ri)