Serang – Jutaan pemilik kendaraan bermotor di Provinsi Banten tercatat menunggak pajak. Berdasarkan data dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Banten, sebanyak 2.135.484 kendaraan berbagai jenis di Provinsi Banten menunggak pajak. Jumlah tersebut tersebar di wilayah hukum Polda Banten sebanyak 1.102.700 unit, dan wilayah hukum Polda Metro Jaya sebanyak 1.032.784 unit.

Berdasarkan data dari Bapenda Banten, sebanyak 2.135.484 unit kendaraan di Banten menunggak pajak kendaraan bermotor (PKB). Dari 2.135.484 unit kendaraan yang menunggak pajak tersebut, sebanyak 1.922.370 unit jenis sepeda motor. Kemudian dari 10 jenis kendaraan lainnya, minibus menduduki posisi kedua yaitu 114.969 unit, pick up 33.198 unit, sedan 25.243 unit, sepeda motor roda tiga 12.528 unit, dan light truck 11.957 unit. Selain itu, kendaraan jenis jeep 9.781 unit, truk 3.594 unit, mikrobus 1.389 unit, bus 429 unit, dan alat berat 26 unit.

“Dari 2,1 juta kendaraan yang belum membayar pajak tersebut, jika dinominalkan mencapai Rp 700 miliar. Kendaraan yang akan dihapus registernya ada di dalam 2,1 juta kendaraan itu, sedang kita cleansing,” kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Banten Opar Sohari.

Opar mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan penelusuran terhadap keberadaan dan status kendaraan-kendaraan penunggak pajak. Dari 11 UPT yang ada, tunggakan paling besar, yakni UPT Balaraja sebanyak 379.689 unit. Kemudian, UPT Cikokol 350.203 unit, UPT Serpong 256.631 unit, UPT Cikande 244.902 unit, dan UPT Ciputat 237.207 unit.

Berikutnya, UPT Ciledug 188.743 unit, UPT Pandeglang 128.984 unit, UPT Serang 114.907 unit, UPT Rangkasbitung 97.238 unit, UPT Cilegon 92.238 unit, dan UPT Malingping 44.720 unit. “Upaya penelusuran kami lakukan sebagai bentuk penagihan. Operasi ini juga menjadi salah satu upaya kami menggali potensi pajak itu,” katanya.

Menurutnya, banyaknya jumlah kendaraan yang belum melakukan pembayaran pajak menjadi potensi pendapatan yang dinilai perlu mendapatkan perhatian besar. “Upaya penelusuran kita lakukan dengan memaksimalkan seluruh potensi yang ada,” ujar Opar. (Adv)