SigmaInteraktif.com – Akibat nila setitik, rusak susu sebelanga. Sedikit saja kesalahan yang Anda perbuat, maka hancur reputasi yang dibangun bertahun-tahun.
Berkaca dari kasus yang menimpa pedangdut phenomenal ( Saipul Jamil ), yang masih menjadi bahan perbincangan hangat saat ini.
Mungkin sebagian berpihak, tetapi tak sedikit yang mencerca, yang pasti Bang Ipul –sapaan Saipul– telah kehilangan banyak kepercayaan dan juga bedampak pada karinya di dunia musik. Diputusnya kontrak dengan salah satu stasiun TV, merupakan salah satu bentuk hilangnya kepercayaan nyata.
Tidak setiap orang pernah mengalami kasus seberat sang biduan dangdut. Namun di dunia kerja, melakukan kesalahan kecil hingga merusak reputasi kerja, masalah yang banyak dialami pekerja.
Misalnya saja, Anda terlambat 10 menit menghadiri sebuah pertemuan penting. Gara-gara itu Anda dicap sebagai karyawan yang tidak tepat waktu, kurang berkomitmen, lalai, dan lain sebagainya. Padahal, bisa jadi hari itu adalah keterlambatan pertama sepanjang karier Anda.
Dalam situasi seperti itu, kesal, sedih, kecewa pasti ada. Namun selanjutnya Anda harus bangkit, mengumpulkan puing-puing, lalu bangun kembali reputasi Anda. Bagaimana melakukannya?
Akui kesalahan
Tentu ada sesuatu yang membuat reputasi Anda hancur. Renungkan kembali apa yang membuat orang tidak menyukai Anda. Jika itu tentang kesalahan yang Anda perbuat, jangan berkelita��jangan pernah melempar kesalahan kepada orang lain. Tidak mengakui kesalahan hanya memperburuk reputasi. Pikirkan cara untuk memperbaikinya. Mintalah maaf kepada orang-orang yang telah tersakiti atau dirugikan atas sikap Anda. Cobalah menulis surat atau e-mail jika tak berani berhadapan secara langsung. Yang pasti harus tecermin bahwa permintaan maaf Anda sungguh-sungguh. Atau tunjukkan sikap bahwa Anda telah menyadari kesalahan. a�?Jika Anda menampilkan kinerja (yang buruk) sehingga merusak sesuatu (rencana), Anda tak harus meminta maaf kepada atasan, tetapi Anda harus memastikan mereka mengetahui bahwa Anda memahami persoalannya,a�? saran Dorothy Tannahill-Moran, pembimbing manajemen karier dan kepemimpinan dari Kansas, Amerika, dalam artikel a�?Is It Possible to Repair Your Reputation at Worka�?.

Berubahlah secara konsisten
Setelah mengakui kesalahan dan meminta maaf, buatlah perbaikan dan perubahan. Perubahan ini biasanya diiringi berbagai respons; ada yang mendukung, meragukan, bahkan skeptis. Untuk meyakinkan Anda benar-benar berubah, lakukan perubahan secara konsisten dan sungguh-sungguh. a�?Kebanyakan orang tidak mampu mempertahankan perubahan secara konsisten, karena itu saat bicara soal perubahan mereka hanya bertemu dengan sikap skeptis. Jangan bicara tentang perubahan, tetapi buatlah perubahan dan teruslah melakukannya,a�? tegas Dorothy.
Jangan bertingkah berlebihan
Tidak perlu berusaha terlalu keras agar dilihat orang bahwa Anda sudah berubah. Jangan berusaha membuat seisi ruangan tahu apa yang sedang Anda kerjakan. Berlebihan dalam mencari perhatian hanya akan membuat orang mengira Anda tidak benar-benar memahami masalah. Bersikaplah sewajarnya, namun tingkatkan performa kerja. Hindari datang terlambat apalagi membolos, selesaikan pekerjaan tepat waktu, pastikan Anda siap kapan saja dibutuhkan.
Mintalah pendapat teman dekat
Sahabat sejati tidak akan membiarkan Anda sendirian, bahkan saat Anda terpuruk. Sahabat yang baik juga akan memberikan Anda nasihat terbaik yang bisa menolong Anda keluar dari saat-saat sulit. Mintalah pendapat jujur dari orang yang paling Anda percaya. a�?Mintalah pendapat dari beberapa teman tepercaya yang bisa memberikan sudut pandang yang seimbang pada masalah Anda dan apa yang Anda butuhkan untuk memperbaikinya. Buatlah rencana memperbaiki kehancuran (reputasi) menjadi sebuah aksi,a�? saran Mike Muhney, co-inventor perusahaan perangkat lunak ACT!, dalam artikel a�?3 Ways to Repair Your Damage Reputationa�?.
Move on
Terkadang hal tersulit ketika Anda mengakui kesalahan adalah memaafkan diri sendiri. Jangan berlarut-larut meratapi nasib. Perasaan tidak nyaman pasti muncul, tetapi semakin cepat Anda berdamai dengan diri sendiri, semakin jauh Anda bisa melangkah. Berjanjilah tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Setelah menempuh langkah-langkah di atas, Anda mungkin menemukan fakta, tidak semua orang sepenuhnya memercayai Anda lagi. Adalah hal yang alami jika kita memiliki memori yang panjang untuk hal-hal buruk, tetapi pendek untuk hal-hal baik. Dalam sebuah kelompok seperti tempat kerja, Anda bisa menerapkan a�?budaya mengingata�? untuk mengetahui cara bersikap pada orang-orang tertentu.

Anda harus memberikan periode pemulihan yang cukup untuk mendefinisikan ulang bagaimana orang lain memandang dan menilai reputasi Anda.