Serang a�� Menjelang diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada Desember 2015 mendatang, Gubernur Banten Rano Karno mengaku daya saing dan produktivitas tenaga kerja di Provinsi Banten masih rendah.

Menurut Rano, salah satu penyebab utama rendahnya kualitas tenaga kerja di Provinsi Banten adalah karena rendahnya tingkat pendidikan tenaga kerja.A� Menurutnya, hampir 40A� persen tenaga kerja di Provinsi Banten hanya sekolah sampai Sekolah Dasar (SD).

a�?Tenanga kerja di Banten masih didominasi dengan rata-rata tingkat pendidikan Sekolah Dasar yang sebanyak 36,79 persen dari jumah angkatan kerja.A� Ini membuat tenaga kerja masih berpenghasilan rendah dan tak mampu bersaing karena tidak memiliki sertifikasi keahlian atau keterampilan.a�? ujar Rano saat sosialisasi Peluang dan Tantangan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di salah satu hotel di Kota Serang, Senin, 23 November 2015.

Rano meminta agar seluruh pemangku kebijakan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan dan keterampilan. a�?Yang harus diperhatikan, bagaimana kesiapan kualitas tenaga kerja kita bisa bersaing dengan tenaga kerja dari negara-negara ASEAN,a�? kata Rano.

Menurutnya, dalam menghadapi MEA , sektor UMKM menjadi faktor unggulan yang akan dipasarkan oleh Pemprov Banten. “Kemudian pemberian insentif dan kemudahan untuk perizinan usaha, kemudahan akses permodalan UMKM dan penguatan kapasitas kelembagaan UMKM,” kata Rano Karno.

Sebelumnya, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, jumlah pengangguran terbuka di Provinsi Banten pada triwulan III tahun 2015 bertambah hingga 25 ribu orang dari sebelumnya hanya 484 ribu menjadi 509 ribu.

Secara persentase jumlaah tersebut meningkat dari 9,07 persen menjadi 9,55 persen. Derngan rincian, jumlah angkatan kerja sebanyak 5,33 juta orang dengan jumlah yang terserap di dunia kerja sebanyak 4,82 juta orang.

a�?Peningkatan angka pengangguran ini tidak lepas dari inflasi dan anjloknya nilai tukar rupiah,a�? ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, Syech Suhaimi, Juma��at, 6 November 2015.

Menurutnya, penyerapan tenaga kerja hingga Agustus 2015 masih didominasi oleh penduduk berpendidikan rendah yaitu SD yakni sebanyak 1.78 juta (36,79 persen) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 897 ribu orang (18,58 persen).

Sementara penduduk bekerja yang berpendidikan tinggi sebanyak 696 ribu orang, termasuk 150 ribu orang (3,11 persen) berpendidikan Diploma. a�?Jadi bisa dikatan pekerja di banten ini masih minim pendidikannya,a�? katanya. (Cing/Sie)