Serang – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai adanya virus flu burung (H5N1) Clade baru 2.3.4.4b. Hal itu menyusul Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) yang menyatakan, bahwa saat ini di Amerika, Eropa, Asia terutama Tiongkok dan Jepang telah mewabah Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI) subtipe H5N1 clade baru 2.3.4.4b.

Berdasarakan informasi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melalui Direktorat Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor: PV.03.01/C/824/2023 tentang kewsapadaan kejadian luar bisa (KLB) flu burung (H5N1) clade baru 2.3.4.4b.

SE tersebut dikeluarkan Kemenkes atas dasar SE Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian (Kementan) Nomor: 16183/PK.320/F/01/2023 tanggal 16 Januari 2023 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap HPAI subtipe H5N1. Di mana dalam SE tersebut menyebutkan adanya kenaikan wabah HPAI H5N1 clade 2.3.4.4b dan clade 2.3.2.1c di dunia dan telah teridentifikasi positif virus H5N1 clade 2.3.4.4b melalui uji PCR dan sekuencing di peternakan komersial bebek peking yang tidak divaksin di Provinsi Kalimantan Selatan.

Diketahui, berdasarkan hasil Risk Assessment Virus Influenza A (H5N1) clade 2,3,4,4b yang dilakukan oleh World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa saat ini risiko infeksi pada manusia masih rendah dan tidak ada laporan penularan dari manusia ke manusia secara berkelanjutan. Namun demikian terdapat peningkatan perpindahan (spill over) virus H5N1 clade 2.3.4.4b dari burung liar ke beberapa spesies mamalia di berbagai negara di Eropa dan Amerika Utara, dimana terdapat prevalensi virus yang tinggi pada populasi unggas di wilayah tersebut.

Selain itu Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) memperingatkan bahwa akuisisi mutasi yang cepat dan konsisten pada mamalia dapat menjadi petunjuk bahwa virus ini memiliki kecenderungan untuk menjadi infeksi zoonosis, yang berarti berpotensi menyebar ke manusia.

Kepala Dinkes Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti mengatakan, setelah virus Zika mewabah tahun lalu, salah satu penyakit menular yang dikhawatirkan kembali mengancam pada 2017 adalah flu burung. “Menurut kementerian Kesehatan RI ancaman flu burung dikonfirmasi meningkat dibeberapa negara seperti Korea Selatan, hongkong, dan Tiongkok,” kata Ati, Kamis (2/3/2023).

Untuk itu, lanjut Ati, Dinkes Provinsi Banten mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap oenyebaran virus H5N1 clade baru 2.3.4.4b. “Sebenarnya cara termudah untuk mengurangi penyebaran virus adalah tinggal berjauhan dengan unggas, Beberapa yang perlu diperhatikan. Jika memelihara atau tinggal dekat unggas, jangan pernah menyentuh unggas dengan tangan kosong. Gunakan baju khusus, sarung tangan, sepatu bot, dan masker. Lalu, pisahkan tempat unggas yang baru dan lama,” katanya.

Jika ditemukan unggas yang sakit atau mati, Ati juga meminta masyarakat untuk tidak mendekat. Jika tidak sengaja tersentuh, cuci tangan menggunakan air hangat, sabun, dan pembersih tangan berkadar alkohol 60 persen atau mandi.”Periksa seluruh kesehatan unggas kepada tim yang telah dirujuk pemerintah,” ucapnya.

Apabila unggas ingin dimasak, Ati juga mengimbau masyarakat untuk membeli unggas tanpa jeroan dan bagian sayap. Sebelum dimasak, unggas terlebih dahulu direndam dengan air panas.

“Simpan terpisah daging mentah unggas dengan makanan lain dan beri tempat tertutup. Gunakan peralatan yang berbeda untuk menangani daging unggas sebelum dan setelah dimasak,” ujarnya. “Pastikan unggas dimasak dengan suhu di atas 74″ C dan sajikan dalam keadaan matang sempurna,” sambungnya. (Adv)