Cilegon – Jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) Banten mengamankan Kapal Motor Tanker (MT) Union Star di sekitar Pulau Tarahan, Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang. Diduga, tanker itu merupakan Kapal Tanker Kharisma 9 yang sudah berganti nama.

Untuk diketahui, Kapal Tanker Kharisma 9 itu pernah digunakan oleh bajak laut untuk merompak kapal MT Joaquim yang mengangkut 2.900 ton minyak mentah jenis light crude oil (LCO) pada 8 Agustus 2015 lalu, di perairan utara Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, tepatnya di kordinat 02’34.00 LU 101’26.20 BT.

Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Banten, Kolonel Laut (P) Judijanto mengatakan, penangkapan Tanker Kharisma 9 itu berdasarkan instruksi dari Panglima TNI. Dimana, TNI AL mendapatkan informasi adanya kapal MT Kharisma 9 di perairan Selat Sunda.

“Beberapa waktu lalu, ABK MT Kharisma 9 diamankan di wilayah Bandung. Kemudian kita mendapatkan informasi jika kapal itu berada di wilayah Banten,” katanya Selasa, 15 Desember 2015.

Menurut Judijanto, untuk mengelabui petugas, kapal MT Kharisma 9 itu sudah berganti-ganti nama lambung kapal diantaranya Antila Pelis dan Union Star. Selain berganti nama warna kapal dan penampilan luar sudah dirombak, namun untuk isi kapal tidak mengalami perubahan.

“Saat melihat kapal itu saya sudah curiga, namun belum yakin karena warna catnya sudah berubah. Tapi pisiknya seperti cerobong bentuknya persis dengan kapal yang kita cari,” ujarnya.

Judijanto mengungkapkan, dari hasil pemeriksaanya MT Union Star merupakan MT Kharisma 9 yang digunakan oleh bajak laut untuk merompak kapal MT Joaquim yang mengangkut 2.900 ton minyak mentah pada 8 Agustus 2015 lalu.

“Kapalnya sudah dalam keadaan kosong, ABK nya sudah tidak ada. Untuk muatannya juga sudah kosong tapi ada sisanya sedikit untuk jumlahnya saya tidak tau,” katanya.

Untuk menindaklanjuti penemuan Tanker Bajak Laut itu, Judijanto menegaskan, pihaknya sudah mengamankan kapal Kharisma 9 itu dan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut serta memburu ABK yang sudah berhasil melarikan diri. “Untuk kapalnya sendiri masih berada di Bojonegara. Kita masih melakukan penyelidikan,” tegasnya.

Untuk diketahui, Sebuah kapal tanker Joaquim yang membanya 2.900 ton minyak mentah dengan diawaki 10 orang ABK dilaporkan hilang pada Agustus lalu. Minyak mentah senilai 2,8 juta ringgit Malaysia atau sekitar Rp 9,6 miliar disebut telah dirampas oleh perompak. Pada tanggal 9 Agustus 2015 kapal milik Singapura tersebut ditemukan di 14 mil sebelah timur Pulau Rapat, Indonesia. Para perompak melepaskan kapal bernama MT Joaquim dan ke 10 ABK nya. (Nur/Acing)